Allah SWT is Enough for Me and He is The Best Protector

Monday, August 18, 2008

Kali ini aku ingin menuliskan true story yang aku ambil dari sebuah buku yang ditulis oleh dr. Khalid bin Abdul Aziz Al-Jubair, SpJP. Beliau adalah seorang dokter Spesialis Bedah dan Jantung di sebuah rumah sakit di Riyadh, Saudi Arabia. Beliau menceritakan pengalamannya selama merawat pasien-pasiennya di rumah sakit. Inilah ceritanya..
Saya telah melakukan operasi kepada seorang anak bayi yang belum genap berumur dua tahun. Dua jam setelah operasi, anak ini mengalami pendarahan yang cukup hebat pada saluran pernafasannya disebabkan oleh adanya luka pada urat nadi yang menuju saluran ini, kejadian ini tidak ada kaitannya secara langsung dengan operasi yang baru saja dilakukan.
Akibatnya, anak itu mengalami sesak nafas yang memicu kegagalan jantung -jantung berhenti bekerja- selama empat puluh lima menit, setelah itu -Alhamdulillah- jantungnya kembali bekerja, biasanya dalam kondisi seperti ini kemungkinan terjadinya kematian otak sangat tinggi sekali.
Ketika kejadian ini kami jelaskan kepada ibunya, sang ibu tidak berkata-kata apa-apa kecuali hanya mengucapkan "Hasbiyallahu wa ni'mal wakil' (Cukuplah Allah untukku, dan Ia sebaik-baik Pelindung), Ya Allah sembuhkanlah ia jika kesembuhan adalah yang terbaik untuknya." Kemudian ia pergi menengok anaknya seraya membaca Al Qur'an dari mushaf kecil yang berada di tangannya.
Dua minggu kemudian, terlihat bahwa organ otak anak tersebut sama sekali tidak terpengaruh oleh kejadian itu.
Dua hari berikutnya, anak itu mengalami pendarahan serupa, dan tiap kali kondisinya kelihatan membaik ia mengalami pendarahan lagi, akan tetapi ibunya tidak mengucap selain, "Hasbiyallahu wa ni'mal wakil' (cukuplah Allah untukku, dan Ia sebaik-baik Pelindung)."
Dokter spesialis THT -Telinga Hidung Tenggorokan- berhasil mengatasi masalah pendarahan di saluran pernafasan anak tersebut, sehingga kondisi kesehatan anak itu menunjukkan kemajuan secara perlahan, akan tetapi tiba-tiba ia terkena kebocoran otak yang hampir merenggut nyawanya, ibunya selalu mengulang-ulang, "Hasbiyallahu wa ni'mal wakil' (cukuplah Allah untukku, dan ia sebaik-baik Pelindung)." Dan sang ibu tetap setia membacakan Al Qur'an dari mushaf kecilnya.
Setelah para dokter berhasil mengatasi kebocoran di otaknya, anak itu mengalami keracunan di seluruh tubuhnya dibarengi dengan kegagalan ginjal, sehingga kondisinya sangat mengkhawatirkan sekali, sementara itu ibunya selalu melantunkan bacaan, "hasbiyallahu wa ni'mal wakil -cukuplah Allah untukku, dan Ia sebaik-baik Pelindung." Dan juga selalu berdoa, "Ya Allah, sembhkanlah anakku jika kesembuhan adalah yang terbaik untuknya."
Setelah kondisi keracunan dan kegagalan ginjal membaik sedikit demi sedikit, ternyata ia mangalami radang selaput pembungkus jantung dan sekitar tulang rongga dada, di mana kondisi itu mengharuskan adanya operasi baru membuka rongga dadanya untuk mengatasi radang tersebut.
Enam bulan setelah terbaring di ruang pemulihan, anak itu dipindahkan ke bagian bedah jantung khusus anak. Anak itu tiba di bagian operasi dalam kondisi yang mengenaskan, tidak bisa melihat, tidak bisa mendengar dan tidak bisa berjalan, dengan dada terbuka.
Akan tetapi ibunya terlihat sangat tegar dengan penuh harap kepada Allah Ta'ala. Setiap dokter yang datang akan melihat ibu tersebut berada di sisi anaknya dengan membaca Al Qur'an dari mushaf kecil berwarna biru yang selalu melekat di tangannya.
Tiga bulan telah berlalu, anak itu keluar dari bagian bedah jantung khusus anak dengan kondisi bisa melihat, bisa berbicara, bisa mendengar dan berjalan sendiri seakan-akan tidak pernah terjadi apa-apa atas dirinya, semua ini berkat karunia dari Allah Ta'ala, di samping ketegaran ibunya dalam berharap kepada Allah Ta'ala, yang selalu ber istigatshah dan meminta pertolongan kepada Yang Maha Perkasa, Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang dan Maha Penyembuh.

Satu setengah tahun kemudian, di rumah sakit ini saya melihat wanita tersebut menggendong anak kecil dengan ditemani oleh suaminya, dan di sisi mereka ada anak kecil yang dahulu pernah berjuang melawan berbagai penyakit di rumah sakit ini yang sekarang ia dalam keadaan yang baik.
Setelah bertanya kepada mereka, saya baru mengetahui bahwa anak yang pernah sakit tersebut terlahir setelah sang ibu mengalami kemandulan selama lima belas tahun, anak itu adalah anak pertamanya.
Alangkah hebatnya ibu itu -Subhanallah- , setelah ia bersabar selama lima belas tahun akhirnya ia mendapatkan seorang anak, tetapi kegembiraannya terampas saat anaknya mengalami sekian banyak penyakit, walaupun begitu ia tetap bersabar dan berharap kepada Allah Ta'ala. Patut kita ucapkan selamat kepada wanita ini, ia telah membuktikan keimanannya terhadap takdir Allah, yang buruk maupun yang baik, dan ia telah menunjukkan keikhlasan tawakkalnya kepada Allah.
Kisah ini mengingatkan kita juga pada kisah Nabi Ibrahim, AS yang setelah 80 tahun baru dikaruniai anak oleh Allah SWT, lalu Beliau diuji oleh Allah untuk menyembelih putranya sendiri. Inilah ujian-ujian yang Allah berikan kepada hambaNya yang sangat disayangiNya.
Semoga kisah ini bisa menjadi ibrah, pelajaran bagi kita bila mendapatkan musibah, sesungguhnya itu adalah ujian dari Allah dan sepatutnya hanya kepada Allah lah kita mohon perlindungan dan pertolongan.

10 comments:

The Diary said...

wah... aku bisa bersabar dan tawakal kyk gitu ga ya...???

Defi said...

@lyla: kamu bisa!

Anonymous said...

hmmm.....
postingan yang sangat indah

Defi said...

@bapakethufail: alhamdulillah..syukron, pak :)

Anonymous said...

huhuhu...
bagus banget
menyentuh sekali...

Anonymous said...

Subhan Allah...menyentuh sekali ketabahannya.. bikin terharu..padahal ketika dpt cobaan dikit ajah dah ngeluh biasanya kami.Smoga dg membaca hikmah ini kami lebih bertawakal lagi pada Allah Ta'alla.

Terima kasih Mba' Defi....Alhamdulillah..

Budi said...

Subhanallah..sangat menyentuh sekali,sekiranya sy dapat seperti itu takjub deh,moga bisa mengikuti jejaknya,bisa sabar dan bertawakal..amin..

Defi said...

@budi amiin..Insya Allah, kita harus bisa ya :)

The Diary said...

mbak defi aku baca lagi... tapi tulisannya digedein... biar jelas gitu.. soalnya panjang banget... hehehe maap ya...

Defi said...

@lyla atas permintaan pembaca, udah digedein, tu tulisannya :)