Khitanan

Sunday, April 12, 2009

Jumat kemarin, tanggal 10 April 2009, Alhamdulillah telah lancar dilaksanakan khitanan anakku yang kedua, yaitu Abdullah Alifuddin. Mungkin timbul pertanyaan, lho kok anak yang kedua? Anak pertama sudah dikhitan belum? Naah, supaya jelas, sebenarnya ada cerita serunya tu. Gini ceritanya..



Rencana khitanan itu sudah dibuat sejak lama, namun aku belum memutuskan tanggal berapa akan dilaksanakan. Akhirnya, beberapa minggu sebelumnya aku mendatangi seorang dokter khitan yang tinggal tidak jauh dari rumahku dengan ditemani oleh Mamaku. Sesampai di rumahnya, kami "membooking" Pak dokter yang bernama Bp. Yayat itu untuk datang ke rumahku pada tanggal 10 April 2009.

Adit dan Alif memang sudah sejak lama ingin dikhitan, namun aku masih mencari waktu yang tepat. Kebetulan, sejak tanggal 9 April hingga 19 April mereka libur sekolah, maka kupikir itu waktu yang tepat untuk mereka dikhitan. Karena jika menunggu liburan panjang sekolah, kami sudah punya rencana untuk mudik ke Jawa Timur menemui Eyangkungnya Adit dan Alif.

Akhirnya, hari H itu pun tiba, sejak pagi aku sudah bersiap siap. Malamnya, aku sempat hunting cari-cari baju koko & sarung untuk anak-anak di Pamulang Square. Alhamdulillah, setelah muter-muter PS, ketemu juga yang jual sarung anak-anak. Akhirnyaaa...

Adit dan Alif sudah bangun sejak pagi dan segera sarapan, tapi Adit yang agak lama. Alhasil, pada saat dokter datang, Alif yang sudah siap, tapi Adit masih sarapan dan belum mandi. Akupun membujuk Alif agar mau dikhitan lebih dulu. Sebelumnya, pak dokter berkenalan dan mengajak Alif dan Adit ngobrol-ngobrol (ngambil hati gitu loh..hehehe..). Alif pun dengan mantap dan tersenyum senyum mau naik ke tempat tidur untuk dikhitan. Agar Alif tidak terlalu stres, aku mendampingi di samping Alif sambil membacakan buku kisah-kisah sahabat Rasul SAW. Sebelumnya pak dokter sudah memberitahu Alif. Bahwa pada saat disuntik memang agak sakit. Lalu, mulailah Pak dokter menyuntik, dan dimulailah kehebohan itu. Alif mulai berteriak-teriak dan menangis. Aku berusaha terus untuk menenangkan Alif sambil membacakan buku dan Ayahnya membaca Al Fatihah dan ikut menenangkan Alif juga. Untungnya, meskipun berteriak-teriak dan menangis, Alif tidak memberontak. Jadi. Pak dokter masih bisa memproses khitan Alif dengan baik. Pada saat penjahitan pun aku terus membacakan cerita untuk Alif dan Ayahnya terus membaca Al Fatihah untuk Alif. Setelah sekitar 10 menit, selesailah proses khitan itu, Alhamdulillaah... Kamipun lega dan memindahkan Alif ke tempat tidur lain.

Naah, sekarang giliran Mas Adit, nih. Ternyata Mas Adit sekarang juga sudah berpakaian rapi, dengan baju koko dan sarung. Akupun mulai membujuk Adit untuk naik ke tempat tidur untuk dikhitan. Namun ternyata Adit menjadi ragu-ragu untuk dikhitan, mungkin karena tadi sempat mendengar adiknya berteriak-teriak saat disuntik bius. Adit bilang, "Adit mau disunat sekarang, tapi Adit takuut..!". Lalu kamipun bilang pada Adit, kalau Adit takut ya tidak usah disunat sekarang, jadi Pak dokter mau pulang. Lalu Adit berteriak,"Pak dokter gak boleh pulang, Adit mau disunat sekarang!", lalu akupun menggendong Adit dan meletakkannya di tempat tidur untuk dikhitan. Tapi kemudian Adit duduk memegang lututnya dan tiba-tiba menangis tersedu-sedu. Akhirnya, Pak dokter pun tidak tega dan mengatakan lebih baik tidak usah dikhitan sekarang, daripada Adit stres. Dan akhirnya Pak dokter pun pulang.

Namun, ternyata sungguh ada hikmah yang baik dibalik ketakutan Adit dikhitan saat itu. Kalau Adit dikhitan juga, ga kebayang deh gimana hebohnya mengurus dua anak yang rewel-rewel habis dikhitan. Karena mengurus Alif sendiri saja sudah lumayan ribet. Alhamdulillaah...makasih ya Mas Adit..Mas Adit memang anak pintar, ga mau menyusahkan ortunya...hehehe...

Alif senang juga sebenarnya dikhitan, karena setelah selesai dikhitan, Ayah langsung pergi membeli mainan special request by Alif. Alif minta dibelikan bermacam-macam karakter robot-robot Transformer. Selain itu, kerabat-kerabat yang datang juga memberikan hadiah untuk Alif dan Adit juga, meskipun Adit ga jadi dikhitan..hehehe...

2 comments:

Febrie said...

waduhhh jadi ngeri gimana kalo ruben ya.. secara ruben anaknya juga agak2 penakut gitu ..

namaku wendy said...

waaa udah gede dunk udah dkhitan, gak papa rewel yg penting kan udah dikhitan hehe mas adit selanjutnya yah, hayo jangan kalah ma adek yah tar, gak pake teriak2 juga hihihi;)