Dari Palembang Sampai Madiun (Bagian 2)

Wednesday, June 10, 2009

Posting ini sebenarnya agak-agak aneh, hehehe...sebab ini adalah posting lanjutan yang bagian pertamanya dibuat sekitar 1,5 bulan yang lalu. Well, biasa deh, karena kesibukan, kelupaan, kemalasan dan bla..bla..bla... (penyakit M nya itu sih yang dominan...hihihi...)
Sampai dimana waktu itu ya? Oh ya, sampai perjalananku di Palembang yang Alhamdulillah lancar dan kemudian aku pulang ke Jakarta dengan selamat. Keesokan harinya, aku harus kembali ke bandara Soeta untuk perjalananku selanjutnya yaitu perjalanan ke Madiun dalam rangka takziah wafatnya Eyang putriku.


Secara sudah agak-agak basi, sepertinya aku cuma akan tulis di sini secara singkat aja deh...ga detail-detail amat...

Sebelum berangkat ke Bandara Soeta, aku harus ke sekolah Madrasah Tsanawiyah Nurul Qur'an tempatku mengajar, karena ada rapat guru yang harus aku hadiri. Sekalian deh, bagi-bagi oleh-oleh yang aku bawa dari Palembang. Rapat guru saat itu membicarakan mengenai Ujian Nasional yang tahun ini adalah tahun pertama diadakan di sekolah kami. Agenda lainnya adalah membicarakan mengenai Ujian Akhir Semester dan Penerimaan siswa baru.

Setelah rapat selesai, aku langsung berangkat menuju Bandara Soeta untuk mengejar pesawat menuju ke Solo. Kok Solo? Katanya mau ke Madiun? Hehehe...Iya, iya, aku memang mau ke Madiun, tapi via Solo. Sebab ga ada flight langsung Jakarta-Madiun. Kenapa Solo? Kenapa ga Surabaya aja, secara Surabaya kan sama-sama Jawa Timur nya dengan Madiun? Well, kalo dihitung-hitung, ternyata jarak Solo-Madiun dengan Surabaya-Madiun ternyata lebih dekat Solo-Madiun. Jadi aku pilih lewat Solo. Begitu sampai di bandara soeta aku langsung check in dan menunggu dipanggil masuk pesawat. Alhamdulillah, perjalanan Jakarta-Solo kulalui dengan lancar dan pas saat maghrib, aku tiba di kota Solo. Setelah mengambil bagasi, aku sholat maghrib plus jama' Isya di musholla bandara Adisumarmo Solo.
Saat itu aku sempat bingung, ke Madiunnya naik apa ya? Akhirnya aku disarankan oleh Ayahnya Adit dan Alif untuk sewa mobil rental dari bandara dan Alhamdulillah aku dapat mobil sewaan untuk ke Madiun. Dari Bandara Adisumarmo aku mampir sebentar untuk menjemput Papaku di terminal Solo dan kemudian kami sama-sama berangkat ke Madiun malam itu.
Perjalanan Solo Madiun ditempuh sekitar 3 jam, karena kami sempatkan juga untuk mampir makan malam sejenak di sebuah restoran padang.
Sekitar Jam 9.30 malam, kami tiba di kota Madiun dan aku langsung mencari hotel dan setelah mendapatkan kamar aku dan Papaku ke rumah Eyangku di Desa Krokeh, Madiun. Sampai di sana aku berbincang-bincang sebentar dengan Om dan Tanteku, kemudian aku kembali lagi ke hotel untuk istirahat. Masya Allah, capek sekali aku hari itu, sampai di hotel aku langsung mandi dan tidur dengan nyenyaknya.

Keesokan harinya aku kembali lagi ke rumah Eyangku namun sebelumnya aku mampir untuk ziarah sejenak di makam Eyang Putriku. Sekitar jam 11 siang aku kembali ke hotel dan kemudian membeli beberapa oleh-oleh khas Madiun namun sebelumnya aku mampir untuk foto sejenak di alun-alun kota Madiun, yang menurutku agak aneh, karena tulisannya bukan alun-alun, tapi Alon-Alon...hehehe.. (kayaknya beda ya, arti alun-alun dan alon-alon?)


Setelah membeli oleh-oleh aku sholat zuhur, makan siang dan kemudian langsung berangkat lagi menuju Solo, karena harus mengejar pesawat kembali ke Jakarta. Alhamdulillah, sekitar jam 4 sore aku tiba di Solo dan aku mampir ke Masjid Agung Solo untuk menunaikan sholat Ashar. Good news, ternyata pesawatku delay, jadi sempet juga deh cari-cari batik buat oleh-oleh di kota Solo (dasaaar...teteeep aja menikmati kesempatan blanja..hihihi...).

Setelah belanja batik sedikit (sedikit? iya, karena terus terang ga ada yang sreg buat aku), akupun langsung ke bandara dan check in. Sambil menunggu dipanggil masuk pesawat, aku menunaikan sholat maghrib kemudian membeli sedikit oleh-oleh makanan khas Solo di bandara. Tak lama setelah itu aku dipanggil masuk pesawat dan alhamdulillah, perjalananku saat itu lancar dan akupun selamat sampai di jakarta dan akhirnya sampai juga di rumah.

Nah, segitu deh ceritanya mengenai perjalananku dalam rangka takziah wafatnya Eyang Putriku. Sepertinya banyakan di jalannnya daripada di Madiunnya ya? Yaah, yang penting niatku melihat dan ziarah ke makam Eyang Putriku sudah terlaksana dengan baik dan lancar, selain itu juga aku sempat silaturahim dengan kerabatku di Madiun. Semoga dilain waktu aku bisa kembali lagi ke sana..

0 comments: