Seputar Kesalahan Dalam Sholat

Thursday, January 13, 2011

Kali ini aku mau sharing tentang seputar kesalahan-kesalahan dalam sholat. Terus terang, sebelum membaca tulisan ini, yang ditulis oleh Ustad Yazid bin Abdul Qadir Jawas, akupun masih melakukan kesalahan-kesalahan dalam sholat ini. Alhamdulillaah, Alloh memberikan aku tambahan ilmu, sehingga bisa mengetahui apa saja yang seharusnya dilakukan dan tidak boleh dilakukan setelah melakukan sholat fardhu.

Yuuk, mari kita lihat kesalahan-kesalahan apa saja yang sudah biasa dilakukan oleh banyak orang setelah shalat fardhu (wajib) yang 5 waktu, tetapi tidak ada contoh dan dalil dari Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para Sahabat radhiyallahu anhum

Diantara kesalahan dan bid'ah tersebut adalah:
1. Mengusap muka setelah salam.

2. Berdoa dan berzikir secara berjama'ah yang dipimpin oleh imam sholat setelah salam.

3. Berdzikir dengan bacaan yang tidak ada nash/dalilnya, baik lafazh maupun bilangannya, atau berdzikir dengan dasar hadits yang dhaif (lemah) atau maudhu' (palsu). Contoh: Sesudah salam membaca: "Alhamdulillaah" ; Membaca Surat Al Fatihah setelah salam ; Membaca beberapa ayat terakhir surat Al Hasyr dan lainnya.

4. Menghitung dzikir dengan memakai biji-bijian tasbih atau yang serupa dengannya. Tidak ada stu pun hadits yang shahih tentang menghitung dzikir dengan biji-bijian tasbih, bahkan sebagiannya maudhu' (palsu). Syaikh Al Albani rahimahullah mengatakan: "Berdzikir dengan biji-bijian tasbih adalah bid'ah".
Syaikh Bakr Abu Zaid mengatakan bahwa berdzikir dengan menggunakan biji-bijian tasbih menyerupai orang-orang Yahudi, Nasrani, Budha dan perbuatan ini adalah bid'ah dhalaalah (bid'ah yang sesat).
Yang disunnahkan dalam berdzikir adalah dengan menggunakan jari-jari tangan:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيالله عَنهما قال: رَأيْتُ رَسُولَ اللهَ صلى الله عليه وسلم يَعْقِدُ ا لتَّسْبِيْحَ بِيَمِيْنِه

"Dari Abdullah bin 'Amr rodhiyallohu 'anhuma, ia berkata: " Aku melihat Rasulullah salallahu 'alaihi wasallam menghitung bacaan tasbih (dengan jari-jari) tangan kanannya."

Bahkan, Nabi salallahu 'alaihi wasallam memerintahkan para Sahabat wanita menghitung Subhanallah, alhamdulillaah dan mensucikan Allah dengan jari-jari, karena jari-jari akan diminta untuk berbicara (pada hari kiamat).

5. Berdzikir dengan suara keras dan beramai-ramai (bersamaan/berjamaah). Nabi salallahu 'alaihi wasallam melarang berdzikir dengan suara keras sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari, Muslim dan lain-lain. Imam Syafi'i rahimahullah menganjurkan agar imam atau makmum tidak mengeraskan bacaan dzikir.

6. Membiasakan/merutinkan doa setelah shalat fardhu (wajib) dan mengangkat tangan pada doa tersebut, perbuatan ini tidak ada contohnya dari Rasulullah salallahu 'alaihi wasallam.

7. Saling berjabat tangan seusai shalat fardhu (bersalam-salaman). Tidak ada seorangpun dari Sahabat atau Salafush Shalih yang berjabat tangan (bersalam-salaman) kepada orang di sebelah kanan atau kiri, depan atau belakangnya apabila mereka selesai melaksanakan shalat. Jika seandainya perbuatan itu baik, maka akan sampai (kabar) kepada kita, dan ulama akan menukil serta menyampaikannya kepada kita (riwayat yang shahih). Para ulama mengatakan perbuatan tersebut adalah bid'ah. Berjabat tangan dianjurkan, akan tetapi menetapkannya di setiap selesai shalat fardhu tidak ada contohnya, atau setelah shalat Shubuh dan Ashar, maka perbuatan ini adalah bid'ah.

Wallahu a'lam bish Shawaab.

*Dikutip dari Buku Dzikir Pagi Petang dan Sesudah Shalat Fardhu Menurut Al Qur'an dan As Sunnah yang Shahih (Yazid bin Abdul Qadir Jawas; Pustaka Imam Asy Syafi'i)

2 comments:

Rahman said...

aku rasa hal2 tsb diatas msh Khilafiah/berbeda pendapat antar ulama. terutama point 6 yang mengangkat tangan saat berdoa. Biarkan menjadi perbedaan karena khilafiah itu mrpkn rahmat...! Afwan

hesty said...

wah baru tau.. :D